Minggu, 08 Mei 2016

Tugas Kesehatan Mental 12



FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

Nama : Dwi Putra
NPM: 13514312
Kelas : 2PA06
KESEHATAN MENTAL 12

* Pekerjaan dan Waktu Luang
F. Mengubah sikap terhadap Pekerjaan

Pekerjaan dinilai sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik kemajuan rohani maupun jasmani. Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar sehingga bisa dengan bebas dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan tertentu. Dan tujuan yang dicari dalam pekerjaan yaitu menjadikan pekerja menjadi “baik”,, baik disini maksudnya adalah menjadikan pekerja lebih terpenuhi kebutuhan hidupnya an keluarganya, dan mereka menghindari aktifitas mereka yang menjadikan mereka “buruk”. Dan disini atasan pun berperan penting dalam mengubah sikap karyawan mereka agar dapat bekerja lebih keras dan mencapai kinerja pekerjaan yang lebih tinggi. Karyawan diusahakan supaya menyukai pekerjaan yang ia dapatkan agar dapat menghasilkan kinerja yang baik. Manajer dalam mengubah sikap karyawan juga harus memiliki kemampuan yang tepat, misalnya diberi bonus jika bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Diberikan reward dan punishment kepada karyawan tersebut, sehingga memunculkan sikap take and give.

NILAI PEKERJAAN
• Definisi
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
• Apa yang dicari dalam pekerjaan
- Mencari uang.
Hal ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga.
Hal ini juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.

- Mencari pengembangan diri
Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.
Pekerjaan dengan jenjang karir bagus dimana berarti ada peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran. Pertimbangan yang lain adalah korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan minat mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.

- Mencari teman/sarana bersosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu perkerjaan.

- Mencari kebanggaan/kehormatan diri
Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain.
Pada beberapa orang, kehormatan diri juga bergantung dari jenis pekerjaan, tempat kerja dan nama perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan top.

-Sebagai sarana beribadah
Hal ini saya yakini ada dan dimiliki orang, walau mungkin jarang terpikirkan sebagai hal yang dicari dalam bekerja. Sebagai orang yang beriman memang seharusnya setiap tindakan kita di dunia harus dimaknai sebagai ibadah.
Namun kesadaran yang berbeda-beda membuat pemaknaan yang berbeda bagi tiap orang orang. Kerja yang terbaik, menurut saya, adalah pekerjaan yang memberi peluang paling besar bagi kita untuk beribadah. Baik lewat proses pekerjaan itu sendiri, lewat pergaulan di tempat kerja, atau lewat hasil kerjanya.

- Fungsi psikologi dalam pekerjaan
Fungsi psikologinya yaitu : Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekeraan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas. Contohnya, seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972).

G. Proses dalam pemilihan pekerjaan

Tahap Pertama, Pada Umur 15 – 22 tahun : Pada tahap ini, seseorang umumnya memilih jurusan, yang menurutnya baik dan ia suka. Apakah seseorang memilih jurusan tertentu oleh karena masalah imej jurusan tersebut. Salah satu faktor, bisa juga ia memilih jurusan tertentu karena rekomendasi orang tua dan sisi ekonomi atau peluang kerja.

(-) Tahap Kedua, Pada Umur 22 – 30 tahun : Pada fase ini, orang memilih karir sesuai dengan jurusan yang ia pelajari dikampus. Ia tertarik dengan pekerjaan barunya dan mu;ai menekuni apa yang ia pilih. Ini biasanya bisa terjadi sampai umur 30 tahun. Ada gairah terhadap pekerjaan apalagi kalau di perusahaan tempat ia bekerja ada suasana kondusif ditambah dengan jenjang karier yang jelas.

(-) Tahap Ketiga, Pada Umur 30 – 38 tahun : Bila seseorang menekuni pekerjaannya pada fase kedua, kinerjanya akan semakin baik pada fase ini. Kinerja umumnya diatas rata – rata. Gairah kerja semakin bertambah. Ia mungkin mencapai posisi manager dalam sebuah perusahaan pada fase ini. Karir semakin mantap dan bisa sampai menduduki posisi Vice President.

(-) Tahap Keempat, Pada Umur 38 – 45 tahun : Inilah tahapan atau fase yang tepat untuk memikirkan ulang yang pekerjaan yang seharusnya ditekuni. Pada fase ini biasanya orang mulai makin sadar akan pekerjaan yang seharusnya ia tekuni. Ini adalah fase yang kritis karena pada fase ini akan muncul pertanyaan. “ Mau Kemana Arah atau Jalur Karir Yang Akan Ditempuh ? “
Pada fase ini persaingan ke posisi yang lebih tinggi semakin ketat. Peluang untuk naik ke posisi yang banyak membuat kebijakan strategissemakin kecil karena persaingan atau ada orang yang lebih hebat atau lebih cerdas dari Anda untuk menduduki posisi tersebut. Pada saat yang sama, anda juga ingin merasakan keluluasaan untuk memberikan keputusan. Ada keinginan untuk membuat keputusan – keputusan yang lebih besar bagi perusahaan atau organisasi yang akan menambah kepuasan diri juga; ada self- actualitation- meminjam istilah dari Abraham Maslow.

(-) Tahap Kelima, Pada umur 45 – 55 tahun : Bila seseorang lolos pada fase keempat, biasanya ia akan semakin mantap pada fase ini, khususnya mereka yang memilih karir atau menemukan pekerjaan yang cocok dengan bakat dan talenta pribadinya. Karirnya akan semakin bersinar.

(-) Tahap Keenam, Pada Umur 55 – 62 tahun : Orang -orang yang sukses melewati tahap keempat dan kelima akan mengalami gairah kerja yang semakin bertambah pada fase ini.

(-) Tahap Ketujuh, Pada Umur 62 – 70 tahun : Pada fase ini orang mulai memikirkan bagaimana meneruskan karir yang sudah dibangun atau perusahan yang sudah dirintis dan berjalan. Ia mulai memikirkan siapa yang akan menggantikannya dikemudian hari. Bila anda kebetulan pada fase ini, anda sudah harus memikirkan bagimana agar apa yang sudah dimulai dan dikerjakan bisa diteruskan dalam track yang benar oleh penerus anda.

H. Memilih pekerjaan yang cocok

Menjelaskan Hubungan Antara Karakteristik Pribadi & Karakteristik Pekerjaan Dalam Memilih Pekerjaan Yang Cocok

- Kepribadian Artistik
karakter : kretaif, imajinasi yang tak pernah berhenti, suka mengeksperesikan diri, suka bekerja tanpa aturan, menikmati pekerjaan yang berkaitan dengan design / warna / kata – kata. Orang artistic merupakan pemecahan masalah yang sangat hebat karena mereka menggabungkan pola pikir intuisi dan pendekatan rasional.
Pekerjaan yang cocok : editor, grafik desainer, guru drama, arsitek, produser, ahli kecantikan, model, pemain film, sutradara.

- Kepribadian Konvensional
Karakter : menyukai aturan, prosedur yang rapi, teliti, tepat waktu, suka bekerja dengan rincian data, tertib, cenderung pendiam dan lebih hati – hati.
Pekerjaan yang cocok : akuntan, petugas asuransi, penegak hukum, pengacara, penulis, penerjemah.

- Kepribadian Aktif
Karakter : gigih, berani, suka berkompetisi, penuh semangat, pekerja keras.
Pekerjaan yang cocok : wiraswasta, direktur program, manajer

- Kepribadian Investigasi
Karakter : analitis, intelektual, ilmiah, menyukai misteri, sangat memperhatikan detail, menggunakan logika.
Pekerjaan yang cocok : analisis sistem komputer, programmer, dosen, dokter.

- Kepribadian Realistis
Karakter : realistis, praktis, simple, bekerja di luar ruangan, berorientasi pada masalah dan solusinya.
Pekerjaan yang cocok : tukang listrik , dokter gigi, insinyur.

- Kepribadian Sosial
Karakter : suka membantu orang lain, dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, sabar, murah hati.
Pekerjaan yang cocok : psikolog, guru, mediator, perawat

REFERENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar