FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
Nama : Dwi Putra
NPM: 13514312
Kelas : 2PA06
KESEHATAN
MENTAL 12
F. Mengubah sikap terhadap Pekerjaan
Pekerjaan dinilai sebagai kegiatan
manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik kemajuan rohani maupun
jasmani. Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar sehingga bisa dengan bebas
dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan tertentu. Dan tujuan yang
dicari dalam pekerjaan yaitu menjadikan pekerja menjadi “baik”,, baik disini
maksudnya adalah menjadikan pekerja lebih terpenuhi kebutuhan hidupnya an
keluarganya, dan mereka menghindari aktifitas mereka yang menjadikan mereka
“buruk”. Dan disini atasan pun berperan penting dalam mengubah sikap karyawan
mereka agar dapat bekerja lebih keras dan mencapai kinerja pekerjaan yang lebih
tinggi. Karyawan diusahakan supaya menyukai pekerjaan yang ia dapatkan agar
dapat menghasilkan kinerja yang baik. Manajer dalam mengubah sikap karyawan
juga harus memiliki kemampuan yang tepat, misalnya diberi bonus jika bisa
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Diberikan reward dan punishment kepada
karyawan tersebut, sehingga memunculkan sikap take and give.
NILAI PEKERJAAN
• Definisi
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
• Apa yang dicari dalam pekerjaan• Definisi
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
- Mencari uang.
Hal ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga.
Hal ini juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
- Mencari pengembangan diri
Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.
Pekerjaan dengan jenjang karir bagus dimana berarti ada peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran. Pertimbangan yang lain adalah korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan minat mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
- Mencari teman/sarana
bersosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu perkerjaan.
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu perkerjaan.
- Mencari kebanggaan/kehormatan
diri
Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain.
Pada beberapa orang, kehormatan diri juga bergantung dari jenis pekerjaan, tempat kerja dan nama perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan top.
Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain.
Pada beberapa orang, kehormatan diri juga bergantung dari jenis pekerjaan, tempat kerja dan nama perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan top.
-Sebagai sarana beribadah
Hal ini saya yakini ada dan dimiliki orang, walau mungkin jarang terpikirkan sebagai hal yang dicari dalam bekerja. Sebagai orang yang beriman memang seharusnya setiap tindakan kita di dunia harus dimaknai sebagai ibadah.
Namun kesadaran yang berbeda-beda membuat pemaknaan yang berbeda bagi tiap orang orang. Kerja yang terbaik, menurut saya, adalah pekerjaan yang memberi peluang paling besar bagi kita untuk beribadah. Baik lewat proses pekerjaan itu sendiri, lewat pergaulan di tempat kerja, atau lewat hasil kerjanya.
Hal ini saya yakini ada dan dimiliki orang, walau mungkin jarang terpikirkan sebagai hal yang dicari dalam bekerja. Sebagai orang yang beriman memang seharusnya setiap tindakan kita di dunia harus dimaknai sebagai ibadah.
Namun kesadaran yang berbeda-beda membuat pemaknaan yang berbeda bagi tiap orang orang. Kerja yang terbaik, menurut saya, adalah pekerjaan yang memberi peluang paling besar bagi kita untuk beribadah. Baik lewat proses pekerjaan itu sendiri, lewat pergaulan di tempat kerja, atau lewat hasil kerjanya.
- Fungsi psikologi dalam pekerjaan
Fungsi psikologinya yaitu : Meskipun apa kata orang tentang memiliki
pekeraan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja
keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan
melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup
nyaman seumur hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja
itu meenuhi kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan
pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian
baru, dan mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka
mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil
yang jelas. Contohnya, seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin
meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang
yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy
yang di habiskan oleh pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan
dan penguasaan (Morgan,1972).
G. Proses dalam pemilihan pekerjaan
Tahap Pertama, Pada Umur 15 – 22
tahun : Pada tahap ini, seseorang umumnya memilih jurusan, yang menurutnya baik
dan ia suka. Apakah seseorang memilih jurusan tertentu oleh karena masalah imej
jurusan tersebut. Salah satu faktor, bisa juga ia memilih jurusan tertentu
karena rekomendasi orang tua dan sisi ekonomi atau peluang kerja.
(-) Tahap Kedua, Pada Umur 22 – 30
tahun : Pada fase ini, orang memilih karir sesuai dengan jurusan yang ia
pelajari dikampus. Ia tertarik dengan pekerjaan barunya dan mu;ai menekuni apa
yang ia pilih. Ini biasanya bisa terjadi sampai umur 30 tahun. Ada gairah
terhadap pekerjaan apalagi kalau di perusahaan tempat ia bekerja ada suasana
kondusif ditambah dengan jenjang karier yang jelas.
(-) Tahap Ketiga, Pada Umur 30 – 38
tahun : Bila seseorang menekuni pekerjaannya pada fase kedua, kinerjanya akan
semakin baik pada fase ini. Kinerja umumnya diatas rata – rata. Gairah kerja
semakin bertambah. Ia mungkin mencapai posisi manager dalam sebuah perusahaan
pada fase ini. Karir semakin mantap dan bisa sampai menduduki posisi Vice
President.
(-) Tahap Keempat, Pada Umur 38 –
45 tahun : Inilah tahapan atau fase yang tepat untuk memikirkan ulang yang
pekerjaan yang seharusnya ditekuni. Pada fase ini biasanya orang mulai makin
sadar akan pekerjaan yang seharusnya ia tekuni. Ini adalah fase yang kritis
karena pada fase ini akan muncul pertanyaan. “ Mau Kemana Arah atau Jalur Karir
Yang Akan Ditempuh ? “
Pada fase ini persaingan ke posisi yang lebih tinggi semakin ketat. Peluang untuk naik ke posisi yang banyak membuat kebijakan strategissemakin kecil karena persaingan atau ada orang yang lebih hebat atau lebih cerdas dari Anda untuk menduduki posisi tersebut. Pada saat yang sama, anda juga ingin merasakan keluluasaan untuk memberikan keputusan. Ada keinginan untuk membuat keputusan – keputusan yang lebih besar bagi perusahaan atau organisasi yang akan menambah kepuasan diri juga; ada self- actualitation- meminjam istilah dari Abraham Maslow.
Pada fase ini persaingan ke posisi yang lebih tinggi semakin ketat. Peluang untuk naik ke posisi yang banyak membuat kebijakan strategissemakin kecil karena persaingan atau ada orang yang lebih hebat atau lebih cerdas dari Anda untuk menduduki posisi tersebut. Pada saat yang sama, anda juga ingin merasakan keluluasaan untuk memberikan keputusan. Ada keinginan untuk membuat keputusan – keputusan yang lebih besar bagi perusahaan atau organisasi yang akan menambah kepuasan diri juga; ada self- actualitation- meminjam istilah dari Abraham Maslow.
(-) Tahap Kelima, Pada umur 45 – 55
tahun : Bila seseorang lolos pada fase keempat, biasanya ia akan semakin mantap
pada fase ini, khususnya mereka yang memilih karir atau menemukan pekerjaan
yang cocok dengan bakat dan talenta pribadinya. Karirnya akan semakin bersinar.
(-) Tahap Keenam, Pada Umur 55 – 62
tahun : Orang -orang yang sukses melewati tahap keempat dan kelima akan
mengalami gairah kerja yang semakin bertambah pada fase ini.
(-) Tahap Ketujuh, Pada Umur 62 –
70 tahun : Pada fase ini orang mulai memikirkan bagaimana meneruskan karir yang
sudah dibangun atau perusahan yang sudah dirintis dan berjalan. Ia mulai
memikirkan siapa yang akan menggantikannya dikemudian hari. Bila anda kebetulan
pada fase ini, anda sudah harus memikirkan bagimana agar apa yang sudah dimulai
dan dikerjakan bisa diteruskan dalam track yang benar oleh penerus anda.
H. Memilih pekerjaan yang cocok
Menjelaskan Hubungan Antara
Karakteristik Pribadi & Karakteristik Pekerjaan Dalam Memilih Pekerjaan
Yang Cocok
- Kepribadian Artistik
karakter : kretaif, imajinasi yang tak pernah berhenti, suka mengeksperesikan diri, suka bekerja tanpa aturan, menikmati pekerjaan yang berkaitan dengan design / warna / kata – kata. Orang artistic merupakan pemecahan masalah yang sangat hebat karena mereka menggabungkan pola pikir intuisi dan pendekatan rasional.
Pekerjaan yang cocok : editor, grafik desainer, guru drama, arsitek, produser, ahli kecantikan, model, pemain film, sutradara.
karakter : kretaif, imajinasi yang tak pernah berhenti, suka mengeksperesikan diri, suka bekerja tanpa aturan, menikmati pekerjaan yang berkaitan dengan design / warna / kata – kata. Orang artistic merupakan pemecahan masalah yang sangat hebat karena mereka menggabungkan pola pikir intuisi dan pendekatan rasional.
Pekerjaan yang cocok : editor, grafik desainer, guru drama, arsitek, produser, ahli kecantikan, model, pemain film, sutradara.
- Kepribadian Konvensional
Karakter : menyukai aturan, prosedur yang rapi, teliti, tepat waktu, suka bekerja dengan rincian data, tertib, cenderung pendiam dan lebih hati – hati.
Pekerjaan yang cocok : akuntan, petugas asuransi, penegak hukum, pengacara, penulis, penerjemah.
Karakter : menyukai aturan, prosedur yang rapi, teliti, tepat waktu, suka bekerja dengan rincian data, tertib, cenderung pendiam dan lebih hati – hati.
Pekerjaan yang cocok : akuntan, petugas asuransi, penegak hukum, pengacara, penulis, penerjemah.
- Kepribadian Aktif
Karakter : gigih, berani, suka berkompetisi, penuh semangat, pekerja keras.
Pekerjaan yang cocok : wiraswasta, direktur program, manajer
Karakter : gigih, berani, suka berkompetisi, penuh semangat, pekerja keras.
Pekerjaan yang cocok : wiraswasta, direktur program, manajer
- Kepribadian Investigasi
Karakter : analitis, intelektual, ilmiah, menyukai misteri, sangat memperhatikan detail, menggunakan logika.
Pekerjaan yang cocok : analisis sistem komputer, programmer, dosen, dokter.
Karakter : analitis, intelektual, ilmiah, menyukai misteri, sangat memperhatikan detail, menggunakan logika.
Pekerjaan yang cocok : analisis sistem komputer, programmer, dosen, dokter.
- Kepribadian Realistis
Karakter : realistis, praktis, simple, bekerja di luar ruangan, berorientasi pada masalah dan solusinya.
Pekerjaan yang cocok : tukang listrik , dokter gigi, insinyur.
Karakter : realistis, praktis, simple, bekerja di luar ruangan, berorientasi pada masalah dan solusinya.
Pekerjaan yang cocok : tukang listrik , dokter gigi, insinyur.
- Kepribadian Sosial
Karakter : suka membantu orang lain, dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, sabar, murah hati.
Pekerjaan yang cocok : psikolog, guru, mediator, perawat
Karakter : suka membantu orang lain, dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, sabar, murah hati.
Pekerjaan yang cocok : psikolog, guru, mediator, perawat
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar