FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
Nama : Dwi Putra
NPM: 13514312
Kelas : 2PA06
KESEHATAN
MENTAL 5
*Teori Kepribadian Sehat
F. KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT CARL ROGERS
1.
Hirarki kebutuhan manusia
Hirarki kebutuhan
menggambarkan urutan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Premis dasar
hirarki ini menyatakan bahwa seseorang harus memuaskan berbagai kebutuhan
dasar fisik maupun psikologis agar dapat mencapai tingkat aktualisasi
diri. Manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan yang universal dan yang dibawa
sejak lahir, yang tersusun dalam suatu tingkat, dari yang paling kuat sampai
kepada yang paling lemah seperti suatu tangga. Kebutuhan yang paling rendah dan
paling kuat harus dipuaskan sebelum muncul kebutuhan tingkat kedua dan
seterusnya naik tingkat sampai muncul kebutuhan kelima yang paling tinggi
yaitu aktualisasi diri.
Kebutuhan-kebutuhan
manusia menurut Abraham Maslow :
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis :
Merupakan
kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makan, iair, udara, tidur, dan seks
serta pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk
kelangsungan hidup karena kebutuhan tersebut merupakan yang terkuat dari semua
kebutuhan.
Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman
Apabila kebutuhan
fisiologis sudah terpenuhi, maka manusia akan didorong oleh kebutuhan akan rasa
aman. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan,
ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Maslow percaya bahwa kita semua
membutuhkan sedikit banyak sesuatu yang bersifat ritun dan dapat diramalkan.
Ketidakpastian sulit dipertahankan, karena itu kita berusaha untuk mencapai
sebanyak mungkin jaminan, perlindungan, ketertiban menurut kemampuan kita
misalnya, kita menambah uang tabungan kita di bank, membeli asuransi, dan tetap
tinggal dalam pekerjaan-pekerjaan yang aman dan terjamin supaya dengan
demikian tidak kehilangan tunjangan tambahan.
Kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta
Kita dapat
menggabungkan diri dengan suatu kelompok atau perkumpulan, menerima nilai-niai
dan sifat-sifat atau memakai pakaian seragam dengan maksud merasakan perasaan
memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun
suatu hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain atau dengan
orang-orang pada umunya. Dalam hubungan-hubungan ini, memberi dan menerimacinta
adalah sama penting.
Semakin lama
semakin sulit memuaskan kebutuhan akan memiliki dan cinta karena mobiitas kita,
oleh karena itu Maslow berpendapat bahwa kesulitan untuk memuaaskan
kebutuhan-kebutuhan tersebut menjelaskan aktivitas-aktivitas kelompok yang
dilakukan sebagai cara melarikan diri dari kesepian dan isolasi yang merupakan
akibat yang tidak dapat dielakkan dari kegagalan dalam mencapai perasaan cinta
dan memiliki.
Kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan
Penghargaan yang
berasal dari orang-orang lain dan penghargaan diri sendiri. Penghargaan yang
berasal dari orang lain merupakan yang utama bahwa orang-orang akan berpikir
baik tentang diri kita. Penghargaan yang berasal dari luar dapat berdasarkan reputasi,
kekaguman, status, popularitas, prestise, atau keberhasilan dalam masyarakat,
semua sifat dari bagaimana orang-orang lain berfikir dan bereaksi
terhadap kita. Apabila kita sudah merasakan suatu perasaan penghargaan dari
dalam atau luar, kita akan merasa yakin, aman serta berharga akan diri kita.
Kebutuhan akan aktualisasi diri
Ini merupakan
kebutuhan yang paling tinggi, yaitu sebagai perkembangan yang paling tinggi dan
penggunaan semua bakat kita serta pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Meskipun
kebutuhan-kebutuhan dalam tingkat yang lebih rendah dipuaskan, kita merasa aman
secara fisik dan emosional, mempunyai perasaan memiliki dan cinta serta merasa
bahwa diri kita adalah individu-individu yang berharga. Namun, kita akan merasa
kecewa, tidak senang dan tidak puas kalau kita gagal berusaha untuk memuaskan
kebutuhan akan aktualisasi diri. Apabila terjadi demikian, maka kita akan
berada dalam damai dengan diri kita dan tidak bia dikatakan sehat secara
psikologis.
2. Kepribadian yang sehat menurut Maslow
Seperti yang disebutkan diatas, menurut Maslow
jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak
bisa disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga
menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri
mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang
mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang
yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow
menyebut teori ini dalam “metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling
tinggi ialah tidak didorong dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang
mampu mengaktualisasikan diri tidak berjuang melainkan berusaha.
Menurut Maslow, syarat untuk mencapai aktualisasi
diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela disebutkan, yaitu
memuaskan hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah
kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta
penghargaan diri. Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan
akan aktualisasi diri.
Kita juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan
tersebut dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu
yang berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting yang akan dirasakan pada saat
bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.
Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil
mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa
diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan
perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan
diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui
hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa
pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang
yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik
mental maupun fisik.
3. Perbedaan “meta needs” dengan
“deficiency needs”
Meta
needs
(meta kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan
kearah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut
kebutuhan tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri
dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan
berjuang kearah objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini
ada sebagai kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan
tersebut gagal, maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan
beberapa kebutuhan yang lebih rendah.
Sedangkan
Deficiency needs, suatu
kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan
yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan
orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah,
keamanan, memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari
deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya
mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi
tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang
kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini
dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif, lemah,
atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
4. Ciri-ciri
actualized people
Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang
sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara
objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan dengan cepat penipuan dan
ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka
sendiri serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau
prasangka-prasangka.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif dia salah”.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif dia salah”.
Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri
menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa
keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banayk
memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki
kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau
merasa bersalah terhadap hal-haltersebut.
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
Bertidak secara spontan dan alamiah,
tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara
terbuka dan langsung tanpa berpura-pura.Kita dapat mengatakan bahwa orang-orang
ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka.Dalam
situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang
lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka
mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak
konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam
mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adat-adat social.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh
hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh
orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi
pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta
tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
Memusatkan pada masalah-masalah bukan
pada perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai
pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq pekerjaan itu tentu saja cocok untuk
mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu,
sesuatu yang harus mereka lakukan tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk
mendapat penghasilan.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang,popularitas atau
kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan
mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai
pada tingkat potensi mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian
mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung
pada orang lain.
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki
suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak
tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian
mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka
sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka sendiri.Sebaliknya,
orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung pada orang-orang
lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan untuk diri mereka.
Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian
diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik.
Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi
mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau
kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat
mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu
ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehat
sebagai malapetaka.
Menghargai dan terbuka akan
pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu
bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan suatu perasaan
kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus
atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai
akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa berterima kasih
terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
Memiliki pengalaman-pengalaman yang
memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan
diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan
meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
Memiliki identitas sosial dan
minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian diri memiliki perasaan
empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu
keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah anggota dari satu keluarga
(manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap anggota lain
dalam keluarga.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
Memiliki relasi yang akrab dengan
beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat
dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa
yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih
dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
Meskipun orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
Meskipun orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
REFERENSI
http://psudiantoro.blogspot.co.id/2012/04/memahami-dan-menjelaskan-konsep-abraham.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar